Jumat, 22 Agustus 2008

Pabrik Listrik Nyeleneh

PLN mungkin perlu ganti nama jadi Pabrik Listrik Nyeleneh. Lah wong perusahaan negara ini satu-satunya produsen listrik kok bisa rugi, ngakunya rugi karena listrik banyak dikonsumsi, Mosok krisis listrik karena konsumsi. Ini aneh. Umumnya perusahaan bungah dan senang jika konsumen menggilai produknya. Berarti produk itu laris. Tapi ini laris malah rugi. Laris menyebabkan rugi. Laris bukan berkah, tapi bencana. Luar biasa aneh.

Karena laris menyebabkan rugi dengan nyelehnya tanpa dosa PLN matiin pembangkitnya supaya orang banyak nggak bisa beli dan konsumsi karena kalau banyak yang beli pasti rugi..Akibatnya listrik pada byar pret, yang kantoran nggak bisa kerja karena udah tergantung banget sama komputer, pabrik-pabrik nggak bisa operasi dan peralatan listrik masyarakat juga pada rusak.

Kalau saja Kotler (prof marketing) tau ada kejadian nyata kayak gini, pasti dia udah bunuh diri karena teorinya benar-benar dimentahin sama PLN.


Mari ngeblog






MARI NGEBLOG.........DARI PADA BUKA SITUS SARU



Selasa, 12 Agustus 2008

Duh?! Birokrasi Negaraku


Hari selasa dan rabu tanggal 12 benar-benar hari yang melelahkan, bukan secara fisik tapi mental, pagi subuh buta kami bersama tim yang akan mengurus rekomendasi pinjaman daerah untuk membangun skylift di Kota Sawahlunto sudah meninggalkan rumah, tujuan satu membawa harapan masyarakat Kota Sawahlunto untuk memohon rekomendasi Departemen Dalam Negeri agar Kota Sawahlunto di bolehkan mendapatkan pinjaman untuk pembiayaan pembangunan objek wisata skylift yang telah diimpikan oleh masyarakat Kota Sawahlunto akan dapat mengangkat perekonomian mereka dari sektor pariwisata.

Sejak tahun 2001, melalui Peraturan Daerah Kota Sawahlunto Nomor 2 Tahun 2001 telah di tetapkan visi Kota Sawahlunto menjadi kota wisata tambang yang berbudaya. Visi baru ini ditetapkan karena Sawahlunto yang sebelumnya terkenal sebagai Kota Tambang Batubara dan merupakan salah satu kota penggerak ekonomi propinsi sumatera barat sedang gundah karena batubara sebagai penggerak utama ekonomi sedang menurun produksinya.

Pembangunan skylift direncanakan kan melintas di atas pusat kota dan diperkirakan sangat berpeluang untuk peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, dengan kondisi topogrofi yang cukup unik karena pusat kota dikelilingi oleh perbukitan maka pengunjung skylift akan disuguhi beberapa pemandangan yang menarik yaitu pemandangan keindahan alam, kondisi permukiman masyarakat, landscap kota serta instalasi pertambangan yang telah berumur ratusan tahun.

Namun karena APBD Kota Sawahlunto sangat terbatas, pembangunan skylift ini hanya mungkin dapat diwujudkan melalui pinjaman daerah dan untuk mendapatkan pinjaman daerah tersebut harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dan rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri. Namun tidak mudah rupanya untuk mendapatkan rekomendasi tersebut, telah berulangkali Pemda Sawahlunto menyambangi Depdagri namun belum juga ada kepastian kapan izin dan rekomendasi tersebut dapat diberikan, karena ada perbedaan persepsi yang terjadi diantara pejabat Depdagri sendiri, ada yang mendukung dan ada yang ragu-ragu. Yang mendukung menyatakan bahwa rencana pembangunan ini sangat baik dan tentunya akan mendatangkan multiplier effect kepada masyarakat dan ekonomi kota Sawahlunto, yang ragu-ragu menyatakan bahwa investasi pembangunan ini merupakan ranah swasta dan bukan ranah pemerintah.

Disinilah letak rumitnya birokrasi negaraku ini karena semua aturan serba abu-abu, dalam permendagri hanya diatur tentang pinjaman jangka pendek digunakan untuk menutup defisit, pinjaman jangka menengah untuk pembangunan infrastruktur dan pinjaman jangka panjang untuk investasi dan tidak dinyatakan mana yang invetasi boleh dilakukan pemerintah dan mana ranah swasta. Dan sebenarnya yang harus diperdebatkan bukan ranahnya siapa tetapi seberapa besar objek ini dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Yang lebih parah lagi, sepertinya pejabat Depdagri yang mengurusi masalah ini tidak siap untuk berdiskusi dengan Tim yang telah diundang datang ke Depdagri, dengan dalih berbagai alasan sang pejabat tidak mau menemui tim dan membiarkan tim menunggu selama 2 hari diruang kerjanya dan pejabat tersebut nggak berani nongol, padahal yang ngundang dia sendiri....??

Impian masyarakat sawahlunto untuk mewujudkan objek wisata skylift ini agak sedikit tertunda menunggu selesainya telaah dari Depdagri, padahal jika objek ini jadi diwujudkan akan mendatangkan peningkatan ekonomi minimal seperti gambaran berikut : Sebagai ilustrasi jika target pengunjung skylift sebesar 400.000 wisatawan dalam setahun dan sepuluh persen saja di antaranya menginap di Sawahlunto maka berarti akan ada minimal 800 wisatawan dalam setiap minggu yang menginap di Sawahlunto, jika diasumsikan dengan rata-rata tarif perkamar Rp. 250.000 dan setiap wisatawan minimal menginap dua malam saja maka akan ada perputaran uang sebesar Rp. 20 milyar pertahun atau Rp. 1,67 milyar perbulan hanya di industri hotel atau home stay saja. Hal ini tentunya akan sangat menarik bagi para investor untuk membangun hotel karena dengan kondisi saat ini sarana penginapan di Kota Sawahlunto hanya baru tersedia kurang dari 30 kamar. Jika dilihat lagi pada jasa restauran dan souvenir, diasumsikan setiap pengunjung skylift yang berjumlah 400.000 pertahun membelanjakan sedikitnya Rp. 50.000 rupiah untuk konsumsi dan souvenir maka tidak kurang dari Rp. 15 milyar terjadi perputaran uang di bidang jasa restorant dan souvenir ini pertahunnya atau sekitar Rp. 1,25 milyar perbulan. Belum lagi jika dilihat disektor informal lainnya seperti parkir, pedagang kecil (kaki lima) dan jasa lainnya, dengan pembangunan sklift ini maka semua sektor tersebut akan cukup banyak menyerap lapangan kerja yang pada akhinya akan meningkatkan pendapatan masyarakat Kota Sawahlunto.

Rabu, 06 Agustus 2008

SAWAHLOENTO-KU


Banyak yang bertanya dimana itu Sawahlunto? Pertanyaan yang wajar, mengingat Bukit Tinggi lebih tersohor jika bicara soal objek wisata. Jika anda sampai di Sawahlunto rasa takjub anda akan muncul tiba-tiba, seolah tak percaya, sebuah kota tua dengan ribuan cerita di belakangnya.

Jika tengah malam kita memasuki Sawahlunto, kota tua di tengah indahnya belantara Sumatra. Menyibak hutan dan masuk ke kota Sawahlunto bagaikan sebuah adegan menemukan sebuah kota tua yang hilang. Tiang menjulang setinggi 80 meter seolah menjadi Monasnya Sawahlunto, bangunan itu dulu adalah cerobong pembangkit listrik tenaga uap peninggalan Belanda. Hari ini cerobong itu berubah fungsi menjadi menara mesjid agung Nurul Islam, letaknya persis di depan rumah dinas Walikota Sawahlunto yang dulu merupakan rumah residen belanda.

Sawahlunto awalnya hanyalah sebuah kampung kecil, dikelilingi hutan belantara, bukit-bukit yang saling sambung menyambung dengan dataran rendah yang sempit. Tata letak kotanya seperti wajan penggorengan, beberapa orang lebih memilih kata kuali untuk menggambarkannya. Letaknya terisolir, penduduknya saat itu diperkirakan hanya 500 orang. Karena diselubungi hutan belantara kampung ini seolah tak berpenghuni. 1870 kondisi ini berubah, berbondong-bondong petinggi Belanda datang ke kampung kecil di tengah hutan ini. Perut Sawahlunto ternyata mengandung emas hitam, Batubara dalam jumlah yang luar biasa banyaknya dan kualitas konon terbaik di asia. Batubara adalah emas hitam yang bisa menjelma menjadi gulden Batubara siap ditambang. Belanda rakus memutar otak, didatangkannya orang-orang pribumi tahanan dari banyak penjara di seluruh Nusantara, mereka dipaksa kerja, mereka dijadikan “Orang rantai”, orang dengan leher, tangan dan kaki terikat rantai. Kerjaan Belanda mendatangkan pekerja dari seluruh pelosok negeri ini membuat Sawahlunto kini tak ubahnya seperti Indonesia kecil, multi etnis tinggal, hidup rukun di kota ini.

Tanggal 1 Desember 2008 yang akan datang, Sawahlunto akan memperingati hari ulang tahunnya yang ke 120. Sudah tua memang, tapi Kita bisa melihat kerukunan dan kekompakan masyarakatnya pada acara yang disebut “Makan Bajamba”, acara makan bersama seluruh warga kota ini selalu meriah, bayangkan… puluhan ribu orang rukun berkumpul penuh tawa, makan bersama dengan menggunakan pakaian adat ciri khas suku dan budaya mereka masing-masing.

Jika ada tempo, mampirlah ke Sawahlunto. Lokasi bekas tambangnya kini telah jadi lokasi wisata. Wisata di Waterboom, memasuki perut bumi melalui terowongan tua Mbah Suro, Melihat “Gudang ransum” tempat memasak bagi para petambang, Bangunan-bangunan tua peninggalan kolonial Belanda, museum kereta api hingga pengrajin tenun Silungkang yang tersohor adalah objek cantik bagi para photografer yang haus objek menarik.

Untuk Anda yang doyan makan, Dendeng Batokok, soto si Au dan Nasi Sup Pak Jhon pasti akan membuat Anda ketagihan, atau berziarah ke makamnya Prof. Mr. H Muhammad Yamin, Perumus Pancasila itu lahir dan dimakamkan di Talawi .
Sawahlunto, cocok untuk Anda yang tak sekedar ingin menikmati keindahan panorama alam tetapi juga mendambakan sebuah petualangan ala Indiana Jones.

Sawahlunto-ku, My City My Home.

Selasa, 05 Agustus 2008

TAMBANG

Kegiatan pertambangan telah memberikan sumbangan sangat penting dalam pembangunan Kota Sawahlunto, walaupun sempat stagnan pada periode 2000 sampai dengan 2004 karena berhentinya aktivitas tambang terbuka PT. Tambang Batubara Bukit Asam dan maraknya kegiatan penambangan tanpa izin, namun dengan upaya pengelolaan yang telah dilakukan serta upaya penghentian penambangan tanpa izin dengan pola pengalihan usaha dan tindakan represif atau penghentian kegiatan peti dengan menerbitkan perizinan di wilayah yang masih terdapat cadangan batubara dan izin diberikan kepada badan usaha/perorangan yang dahulunya belum mempunyai izin namum mau berusaha dan dibina usahanya secara legal. Metode ini telah terbukti mampu menghentikan kegiatan penambangan tanpa izin dan masyarakat yang dahulu menjadi penambangan tanpa izin tidak kehilangan mata pekerjaannya karena mempunyai usaha dibidang lain.


Kegiatan pertambangan di Sawahlunto tidak bisa dilepaskan dari sumber daya alam batubara, produksi batubara sangat menentukan PDRB dan Income Perkapita masyarakat kota Sawahlunto, oleh sebab itu eksploitasi harus dilakukan dengan tepat dan terencana dengan baik, eksploitasi batubara dilakukan dengan mempertimbangkan kecukupan suplay batubara untuk PLTU ombilin serta daya dukung lingkungannya.

VISI
Visi bertujuan memberikan arah dan fokus yang jelas serta berorientasi terhadap masa depan dengan bertitik tolak dari nilai-nilai dan dianut sebagai tujuan untuk mendapatkan yang terbaik, maka visi Pertambangan dan energi Kota Sawahlunto 5 tahun kedepan dirumuskan sebagai berikut: “Terwujudnya Industri Pertambangan Yang Mendukung Ketersediaan Energi dan Mampu Meningkat Perekonomian Kota Serta Terwujudnya Ketersediaan Jaringan Listrik Bagi Seluruh Masyakat Sawahlunto”.

MISI
Sesuai dengan visi di atas, kami mencoba merumuskan misi Pertambangan Kota Sawahlunto yang bertujuan akan memberikan arah jangka panjang dalam pelaksanaan program :
  1. Memaksimalkan eksploitasi cadangan batubara ombilin untuk ketersediaan sumber energi dan peningkatan ekonomi masyarakat.

  2. Meningkatkan pengawasan dan penertiban dibidang Pertambangan

  3. Perluasan wilayah pelayanan kelistrikkan.

  4. Mencari sumber daya alam selain batubara yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  5. Melaksanakan program-program yang dapat mendukung Wisata di Kota Sawahlunto.

PROGRAM-PROGRAM
Dalam rangka pencapaian visi dan melaksanakan misi tersebut di atas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Sawahlunto, program-program strategis yang akan dilakukan adalah :


PROGRAM OPTIMALISASI PEMANFAATAN CADANGAN BATUBARA OMBILIN
Dalam waktu 4 (empat) bulan kedepan sebelum berakhirnya izin Kuasa Pertambangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam di Sawahlunto, pemda Kota Sawahlunto harus menyelesaikan penilaiannya mengenai kesanggupan dan kesungguhan PT. Tambang Batubara Bukit Asam mengeksploitasi cadangan tambang dalam batubara ombilin dengan tingkat produksi 1 s/d 1,5 juta ton. PT. Tambang Batubara Bukit Asam selaku pemilik izin saat ini harus didesak untuk segera memaksimalkan investasi dan kinerjanya, jika hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh PT. Bukit Asam maka Pemerintah Daerah harus mengambil keputusan bahwa izin PT. Bukit Asam tidak dapat diperpanjang dan bekas wilayah kuasa pertambangan ini dapat dilelang secara terbuka kepada perusahaan pertambangan lain.

Dengan terjadinya masalah terhadap suplay batubara untuk pembangkit PLTU Ombilin saat ini dan kebijakan pemerintah untuk pembangunan 10.000 MW pembangkit maka eksploitasi cadangan batubara tambang dalam secara optimal tidak dapat ditawar lagi, prinsipnya tanpa atau dengan PT. Tambang Batubara Bukit Asam cadangan batubara tambang dalam ombilin harus segera dieksploitasi minimal 1 juta ton/tahun. Dengan mengacu harga batubara saat ini, tingkat produksi tersebut sangat mungkin dicapai, dan akan memberi beberapa manfaat sebagai berikut :

  1. Cadangan batubara sawahlunto lebih kurang 100 juta ton dan yang layak tambang 76 juta ton. Jika produksi penambangan 1 s/d 1,5 juta ton/tahun maka batubara sawahlunto dapat mendukung ketersediaan energi nasional selama 50 tahun dan uang yang beredar dari penjualan batubara dengann kondisi harga saat dikota sawahlunto lebih kurang Rp. 450 milyar/tahun s/d 675 milyar belum lagi multi player efeck lainnya, diperkirakan akan terjadi peningkatan PDRB dan Income Perkapita 20% s/d 25%.

  2. Terjaminnya suplay batubara untuk PLTU saat ini dan rencana pengembangan PLTU dari 2 x 100 MW menjadi 4 x 100 MW (sesuai studi kelayakan awal pembangunannya) dapat dilaksanakan.

  3. Jika cadangan Ombilin dapat diproduksi minimal 1 Juta ton/tahun maka selisih dari kekurangan kebutuhan batubara untuk PLTU yang berkisar 300 ribu ton dapat disediakan oleh perusahaan pemilik KP diluar cadangan ombilin. Namun jika cadangan ombilin tidak dapat di tambang, perusahaan yang beroperasi di luar cadangan ombilin tidak akan bisa memberi kepastian suplay kepada PLTU Ombilin dan hal inilah yang membuat maraknya PETI yang merusak lingkungan dan merugikan negara.

    Dengan manfaat seperti tersebut di atas, maka eksploitasi cadangan tambang batubara ombilin secara optimal.

PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN USAHA PERTAMBANGAN DAN PENERTIBAN PETI.

A. Pembinaan Usaha Pertambangan
Di kota Sawahlunto saat ini terdapat 13 perusahaan pemegang izin pertambangan yang aktif melakukan kegiatannya. Selain PT. Allied Indo Coal dan PT. Tambang Batubara Bukit Asam, sebelas perusahaan lain adalah perusahaan-perusahaan yang baru bergerak dibidang pertambangan, keuntungan perusahaan ini adalah pada umumnya dimiliki oleh penduduk lokal sehingga konflik permasalahan lahan yang biasanya sering dihadapi oleh perusahaan tambang bisa dengan mudah di atasi. Namun disisi lain karena mereka sangat baru berusaha di bidang pertambangan dan cadangan batubara yang ditambang adalah cadangan sisa PT. BA-UPO yang tidak ekonomi ditambang dengan pola-pola standar, maka dalam melaksanakan program pembinaan penekanan dilakukan untuk beberapa aspek sebagai berikut :

  • Aspek peningkatan sumber daya manusia, dalam upaya peningatan pengetahuan pengelolaan pertambangan bagi tenaga teknis perusahaan dengan bantuan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah ESDM, Bidang pertambangan mengirim tenaga-tenaga perusahaan untuk dilatih di BDTBT.

  • Aspek keselamatan kerja, aspek keselamatan kerja memang tidak bisa langsung diterapkan secara standar hal ini disebabkan masalah permodalan, oleh sebab itu bidang pertambangan berusaha membina dan membantu baik tenaga ahli maupun peralatan terutama dalam hal-hal yang sangat vital dan bisa mengakibatkan kecelakaan berat atau kematian, bantuan yang diberikan tersebut adalah pengecekan gas-gas dalam tambang dalam, pengecekan instalasi listrik dan pengecekan sistem penyanggaan, pengecekan kondisi udara yang dilakukan minimal satu kali dalam sebulan untuk setiap perusahaan.

  • Aspek Lingkungan, dalam pembinaan di bidang lingkungan, sistem penambangan yang diminta diterapkan kepada perusahaan tambang adalah dengan melarang bukaan lahan dalam jumlah yang luas sekaligus, namun diminta kepada perusahaan untuk melakukan penambangan secara bertahap, tergantung permintaan pasar pada saat itu, hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan lingkungan semakin parah dan juga untuk menjaga jangan sampai terjadi penurunan harga batubara karena produksi yang sangat berlimpah. Dalam upaya reklamasi lahan, direncanakan mulai pertengahan tahun 2008 ini setiap perusahaan harus melakukan penanaman pohon perintis seperti akasia atau sengon minimal 1000 batang per bulan, dan diharapkan pada akhir masa penambangan di tahun 2011 atau 2012 kawasan prambahan yang merupakan wilayah pertambangan saat ini dapat dihijaukan kembali.

B. Pengawasan Usaha Pertambangan
Disamping melakukan pembinaan, kegiatan pengawasan juga dilakukan terutama produksi batubara karena hal tersebut berkaitan dengan royalti yang disetorkan ke Kas Negara dan 32% dari pendapatan negara tersebut merupakan bagian Kota Sawahlunto. Pengawasan produksi dilakukan dengan beberapa cara :

  • Melakukan kerjasama dengan PLTU Ombilin selaku konsumen batubara dengan meminta PLTU untuk mensyaratkan setiap pembayaran batubara dengan terlebih dahulu memperlihat bukti setoran royalti batubara yang disetorkan ke Kas Negara.

  • Melakukan pengecekan langsung kepada konsumen batubara yang terdapat di luar kota seperti, pelabuhan, semen padang, RAPP-Riau dan Indah Kiat Riau.

  • Selalu mengingatkan perusahaan tambang tentang sangsi hukum yang akan diterima jika tidak membayar royalti dari produksi batubaranya.

  • Melakukan sidak terhadap angkutan batubara yang keluar dari Kota Sawahlunto.

C. Penertiban dan Perbaikan Lahan Yang Di Rusak Peti
Sejak awal tahun 2007 kegiatan Peti terutama dalam skala besar dan dipermukiman atau fasilitas umum telah dapat ditertibkan, namun karena masalah ekonomi dan mudahnya cara penambangan batubara kegiatan peti kalau tidak diawasi dan diantisipasi akan dapat muncul kembali. Langkah antisipasi yang kami lakukan kedepan adalah melakukan pengawasan terhadap wilayah rawan peti dan melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar wilayah tersebut untuk menjaga secara swakarsa daerahnya dari kegiatan peti dan jika ada oknum masyarakat melakukan kegiatan peti maka pada kesempatan pertama harus segera dihentikan karena jika tidak segera dilakukan kegiatan tersebut terlanjur besar dan akan sangat sulit menghentikannya.
Sedangkan untuk daerah yang terlanjur dirusak oleh aktivitas Peti meliputi Bukit Tambun, Ngalau Cigak, Rantih, Langkok, Karang Anyar, Durian dan Waringin untuk merahabilitasi daerah tersebut akan dilakukan koordinasi dan mengusulkan kepada Dinas Pertanian untuk menjadikan daerah tersebut menjadi objek wilayah Gerhan atau Hutan Kota.

PROGRAM KETENAGALISTRIKAN
Program ketenagalistrikan dilakukan dengan melaksanakan tiga kegiatan utama :

  1. Melakukan pengawasan terhadap kinerja pembangkit listrik tenaga uap (PT. PLN) yang terdapat di wilayah Kota Sawahlunto, pengawasan dilakukan meliputi suplay batubara sebagai energi pembangkit meliputi kuantitas serta kualitasnya. Menjadikan Kota Sawahlunto 100% terelektrifikasi baik dari sumber dana APBN maupun APBD.

  2. Penghematan energi. Dengan meningkatnya harga energi dunia disisi pertambangan batubara hal tersebut memberi dampak yang sangat posistif, namun disisi penggunaan energi listrik dan BBM harus dilakukan penghematan secara menyeluruh dalam penggunaannya. Salah satu hal yang dapat kami usulkan dalam upaya penghematan penggunaan energi listrik di kantor pemerintah Kota Sawahlunto adalah ke depan dalam pengadaan komputer jenis yang diadakan tidak lagi bertipe PC Desktop namun tipe yang dibeli adalah notebook atau laptop. Dengan kemajuan teknologi saat ini harga notebook hampir sama dengan PC desktop bahkan untuk beberapa merk dan tipe tertentu lebih murah dari PC desktop, keuntungan utama penggunaan notebook atau laptop adalah energi listrik yang digunakannya hanya 10% dari energi yang dibutuhkan oleh PC desktop, karena penggunaan energi listrik di kantor pemerintahan sebahagian besar digunakan untuk komputer, maka penggantian PC desktop dengan Note book akan menghasilkan penghematan penggunaan energi listrik yang sangat signifikan dan biaya listrik kantor yang saat ini cukup besar dapat diperkecil dan digunakan untuk kegiatan pembangunan lain yang lebih bermanfaat.

PROGRAM PENCARIAN/SURVEY SUMBER DAYA ALAM SELAIN BATUBARA
Pada tanggal 29 Mei 2008, Pemerintah Pusat mengumumkan penawaran wilayah kerja baru minyak dan gas bumi, salah satu wilayah kerja tersebut adalah Blok Migas South West Bukit Barisan, blok ini berada di wilayah daratan Sumatera Barat, selain kab/kota lain di Propinsi Sumbar, kota sawahlunto juga termasuk ke dalam blok ini, dengan dilaksanakan eksplorasi migas di blok South West Bukit Barisan maka diharapkan ke depan Kota Sawahlunto mendapat tambahan pendapatan yang cukup signifikan di sektor migas, langkah-langkah yang kami lakukan saat ini adalah melakukan identifikasi terhadap sumur bor minyak bekas peninggalan jepang di Kolok dan Talawi, sampel dari dari sumur bor ini telah kami sampaikan kepada Badan Geologi Departemen ESDM, disamping hal tersebut juga dilakukan koordinasi secara kontinu dengan Departemen ESDM tentang perkembangan penawaran Blok Migas South West Bukit Barisan ini.

PROGRAM-PROGRAM UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA KOTA SAWAHLUNTO
Visi Kota Sawahlunto menjadi Kota Wisata Tambang yang berbudaya, hal tersebut menyiratkan bahwa dalam pengembangan sektor pariwisata bidang pertambangan dan energi harus menjadi instasi terdepan yang mendukung SKPD Pariwisata dalam mengembangkan dan menemukan objek wisata baru sehingga semakin meningkatkan kunjungan wisata ke Kota Sawahlunto.
Program-program yang mendukung pariwisata yang dapat dilakukan oleh bidang pertambangan dan energi adalah :

  1. Perawatan kondisi fisik dan penilaian kelayakan keselamatan objek wisata Lubang Mbah Suro serta penyusunan rencana dan pelaksanaan pengembangannya.

  2. Survey dan pemetaan rencana lokasi pembangunan skylift dan memberikan saran mengenai kelayakan investasi skylift kepada Walikota.

  3. Survey dan Pemetaan untuk pengembangan objek wisata.

  4. Dukungan dalam pembangunan museum tambang terutama mencari peralatan, dokumen, sejarah atau situs yang berhubungan dengan sejarah tambang batubara di sawahlunto.

  5. Perencanaan dan Penataan daerah tambang dan daerah bekas tambang sehingga bisa sekaligus menjadi tempat wisata.

  6. Memfasilitasi koordinasi dengan instansi terkait dalam penggunaan wilayah bekas tambang atau objek bekas tambang untuk dijadikan objek wisata.

PRESIDEN PEGADAIAN


Pemilihan langsung presiden untuk kedua kalinya di Indonesia, masih akan berlangsung tahun depan. Tapi hingar bingar Balonpres (bakal calon presiden) sudah terasa sejak saat ini.
Beberapa tokoh mulai unjuk diri melalui iklan TV dan media cetak. Mereka melakukan personal branding agar figurnya bisa masuk di benak masyarakat. Mereka kebanyakan tokoh-tokoh lama yang mengalami perjalanan hidup selama 3 orde: orde lama, orde baru dan orde reformasi.
Bahkan ada juga tokoh yang pernah memimpin, tergusur, lalu pingin kembali lagi, tak peduli saat memimpin memberi manfaat atau malah memberi mudharat pada bangsa dan negara.
Belakangan muncul wacana baru. Sebaiknya Indonesia dipimpin oleh tokoh muda. “Balonpres tua no way” begitu jargonnya. Muncullah beberapa Balonpres balita (dibawah lima puluh tahun). Setidaknya sudah ada dua balita yang berani unjuk dada mencalonkan diri: Rizal Mallarangeng (Executive Director Freedom Institute) dan Fajrul Rachman (Ketua Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara).
Sungguh menarik dan membanggakan. Karena ternyata banyak figur yang bersedia, suka rela, menawarkan diri menjadi pemimpin negeri yang belum bisa beranjak dari amukan krisis multidemensi. Utamanya krisis moral sejumlah wakil rakyat dan sejumlah pejabat, yang disadari atau tidak sudah menular sampai tingkat aparat di bawah.
Persoalannya, perdebatan yang muncul, juga pesan-pesan yang diusung para Balonpres tersebut belum menyentuh substansi solusi untuk negeri ini. Yang dijual justru problematika laten bangsa, yaitu kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, mahalnya sandang, pangan dan papan yang sepertinya sudah dipahami oleh seluruh rakyat, tapi tak kuat untuk melawannya. Dan bahkan sebagian rakyat pun tahu bahwa beberapa diantara figur yang mencalonkan diri jadi Balonpres adalah bagian dari problem bangsa ini dan atau menjadi penyebab problem negeri ini.
Ada juga yang sekadar membanggakan kemudaannya. Orang muda itu pemikirannya progresif. Yang tua dianggap konservatif, tak ada pembaharuan, dan dicap tidak tahu tren global pemimpin muda. Vladimir Putin memimpin Rusia pada usia 40-an. Bill Clinton jadi presiden AS umur 47 tahun, Tony Blair jadi PM Inggris pada usia 43 tahun, juga Capres favorit AS Barack Obama umurnya 47 tahun.
Tapi bisakah munculnya pemimpin muda di luar sana sebagai sebuah tren? Di masa lalu, orang muda juga sudah tampil. Soekarno jadi presiden RI pada usia 44 tahun. Soeharto ketika menggantikan Soekarno juga belum genap 50 tahun. Muammar Khadafi memimpin Libya juga di usia 40-an. Dan pentingkah tren dunia di ikuti jika tak membawa perbaikan bagi bangsa dan Negara?
Calon presiden semestinya bukan ditentukan oleh muda atau tua, tapi apa yang bisa dilakukan untuk mengentaskan bangsa ini dari berbagai problema yang semakin hari semakin akut. Calon presiden juga tak cukup hanya memiliki gaya dan kemampuan seperti kartu kredit, yang keren, trendi, praktis, dan bisa mengatasi masalah secara instan, tapi kemudian memunculkan masalah baru ketika over limit dan tak cukup dana untuk melunasi tagihan.
Indonesia butuh calon presiden yang seperti jargon Pegadaian: Mengatasi masalah tanpa masalah. Dan yang pasti bukan figur yang bermasalah.

Malaka dan Sawahlunto


Sawahlunto mempunyai visi “Menjadi Kota Wisata Tambang yang Berbudaya dan Kota Tujuan Wisata Utama di Propinsi Sumatera Barat. Malaka telah bergerak menjadi kota wisata dengan jumlah kunjungan yang sangat besar, tahun 2006 jumlah wisatawan yang menginap di malaka lebih dari 6 juta orang, jika di ibaratkan sebuah mobil, malaka saat ini tengah melaju di jalan tol bebas hambatan dan kita baru mulai berpacu di jalan yang penuh hambatan. ”Kenapa malaka bisa dan bagaimana Sawahlunto”
Jika dilihat dari objek wisata yang ada di malaka dan kita bandingkan dengan yang ada di Kota Sawahlunto, objek wisata yang dimiliki oleh Sawahlunto memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, dengan mulai beroperasinya water boom yang menjadi pusat kunjungan wisatawan maka langkah selanjutnya bagaimana memancing wisatawan untuk tidak hanya mengunjungi water boom tetapi juga mengunjungi objek wisata lainnya di dalam kota seperti museum kereta api, museum gudang ransum dan taman safari serta resort wisatanya di kandi, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menawarkan perjalanan dengan keretaapi dari muaro kalaban ke pusat kota dan dipusat kota kemudian diarahkan ke objek-objek yang ada. Dalam tulisan ini dicoba untuk membandingkan ”mengapa malaka” dapat menjadi kota tujuan wisata asia dengan jumlah kunjungan sekitar 6 juta orang, apa daya tarik dan kekuatannya dan ”bagaimana sawahlunto” dan apa yang harus kita lakukan sehingga Kota Sawahlunto untuk tahap awal dapat menjadi tujuan wisata di Sumatera Barat.

Museum dan bangunan bersejarah
Bentuk fisik dan objek yang ditampilkan oleh museum dan bangunan bersejarah di malaka sebenarnya tidak lebih menarik dengan objek yang ada di Kota Sawahlunto, namun apa kelebihan museum dan bangunan bersejarah malaka dan apa yang dapat kita pedomani :
  1. Museum dan gedung bersejarah malaka umunya tidak berdiri sendiri tapi merupakan suatu kawasan yang dibenahi menjadi suatu living museum, hal ini dapat kita terapkan di museum dan bangunan tua sawahlunto dimana kunjungan dimulai dari museum kereta api kemudian taman lapangan segitiga dimana sebaiknya di lapangan segitiga dibuat suatu plakat dari tembaga yang memberikan informasi tentang sejarah ringkas kota dan kantor PT. BA-UPO.

  2. Warna gedung museum dan bangunan bersejarah malaka sangat mencerminkan sebuah bangunan tua, sebaiknya warna museum keretapi, museum gudang ransum dan bangunan bersejarah lainnya di beri warna seperti gambar museum dan bangunan bersejarah dimalaka yang tentunya akan lebih mencerminkan sebuah gedung tua bersejarah.

  3. Keunggulan lain dari museum dan bangunan bersejarah dimalaka adalah taman bunga yang sangat bagus, hal ini dapat kita terapkan mulai dari museum kereta api, sepanjang jalan dari museum kereta api ke lapangan segitiga, taman dilapangan segitiga dan taman di depan ex kantor transpor sebaiknya juga di beri bunga yang berwarna warni seperti di kantor Bandaraya malaka :

  4. Staf museum : staf museum malaka berpakaian tradisional dan ini sangat memperlihatkan ciri khas mereka, untuk menonjolkan ciri khas kota Sawahlunto sebaiknya staf museum di Kota Sawahlunto juga memakai pakaian khas sawahlunto seperti tenunan silungkang.

Kota Lama
Salah satu daya tarik wisata malaka adalah kota lama terutama di jalan Jonker dimana pada malam-malam tertentu jalan tersebut hanya dikhususkan untuk pejalan kaki dan penduduknya menjual berbagai macam handycraft dan makanan khas malaysia. Kondisi jalan dan bangunan di jonker walk ini sangat mirip dengan kondisi pasar remaja. Suasana pasar remaja dapat saja dibuat seperti jonker walk, hal pertama yang saat ini telah dan sedang dilakukan adalah merapikan bangunan di sekitar pasar remaja dan kemudian mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar bahwa aktivitas wisata akan membawa keuntungan ekonomi bagi mereka.


Kebun Binatang (TAMAN SAFARI)
Kebun binatang malaka merupakan suatu objek wisata yang cukup banyak dikunjungi wisatawan, di kebun binatang tersebut juga terdapat danau, seperti halnya di taman safari kandi juga terdapat danau yang memiliki pemandangan yang cukup menarik. Persiapan pembangunan taman safari sebaiknya tidak hanya difokuskan pada penyusunan master plan dan
penambahan koleksi binatang tapi juga pembangunan taman-taman bunga dengan warna-warni bunga yang menarik mulai dari pintu masuk di simpang napar sampai ke taman safari.


Budaya Lokal
Sebenarnya penampilan budaya lokal Kota Sawahlunto tidak kalah menarik dari budaya lokal yang ditampilkan oleh malaka. Yang dapat di contoh dari kondisi budaya lokal malaka adalah budaya lokal kita di kota sawahlunto harus diberi dukungan untuk sesering mungkin tampil di setiap event di sumatera barat dan disetiap event tersebut harus menampilkan ciri khas kota sawahlunto.


Taman Bunga dan Kebersihan Kota
Salah satu keunggulan kota malaka sebagai tujuan wisata adalah taman-taman bunga yang berwarna-warni yang sangat bagus di jumpai di sepanjang jalan baik jalan utama maupun jalan-jalan arteri. Hal ini sebaiknya di contoh oleh Kota Sawahlunto, untuk tahap awal memperindah dan mamancing wisatawan yang masuk ke kota sawahlunto adalah dengan membuat taman-taman dengan bunga yang menarik di sepanjang jalur jalan muara kalaban – sawahlunto. Kondisi saat ini jalur jalan tersebut tentunya kurang menarik untuk dilalui karena banyaknya semak belukar dan rumput liar di sepanjang jalan. Alangkah baiknya jika semak belukar dan rumput liar terebut di ganti dengan taman-taman serta rumput yang terpelihara. Begitu juga ruas jalan dari pasar remaja ke arah santur, sebaiknya disepanjang jalan yang ditumuhi rumput dan tanaman liar di ganti dengan bunga-bunga berwarna menarik dan rumput yang terpelihara.


Promosi
Keunggulan pariwisata malaka tidak bisa dipisahkan dari promosi yang dilakukan tidak hanya oleh pemerintahnya namun juga dilakukan oleh pelaku-pelaku bisnis wisata disana. Bukan hanya hotel yang menyediakan brosur-brosur dengan tampilan menarik tapi gedung-gedung pertemuan, restouran dan pusat-pusat perbelanjaan menyediakan brosur-brosur tentang wisata malaka. Brosur-brosur tersebut tidak dibuat oleh pemerintah, tapi masyarakat disana sadar bahwa dengan mereka ikut mempromosikan wisatanya maka akan membawa dampak ekonomi kepada mereka.


Aparatur
Aparatur pemerintah di malaka sangat sadar akan keberadaan kotanya sebagai Kota Wisata, hal ini harus di contoh oleh Kota Sawahlunto, untuk itu rencana membuat semacam kuisioner yang harus diisi oleh setiap aparatur sawahlunto untuk melihat seberapa jauh pengetahuan mereka tentang pariwisata sawahlunto tidak hanya di fokuskan kepada pertanyaan tentang objek-objek wisata di Sawahlunto namun mungkin sebaiknya juga dapat ditambahkan pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana melayani wisatawan yang berkunjung dan bagaimana cara mereka mempromosikan pariwisata sawahlunto di dalam keluarga dan kerabatnya.


Dengan melihat perbandingan objek-objek di atas maka sebenarnya Sawahlunto memiliki potensi cukup besar untuk dapat menjadi tujuan wisata utama di Sumatera Barat, dan ada tiga hal pokok yang dapat dipetik dari strategi malaka untuk menjadi kota tujuan wisata di asia.

  1. Strategi yang pertama adalah bahwa mereka sangat Fokus pada pariwisata. Pariwisata tidak hanya menjadi tugas unit kerja yang membidangi pariwisata namun setiap kebijakan dan tindakan pemerintah malaka serta masyarakatnya baik masyarakat pelaku langsung pariwisata maupun tidak selalu memajukan pariwisatanya. Hal ini dapat menjadi contoh bagi Pemerintah Kota Sawahlunto, setiap unit kerja harus mendukung kegiatan pariwisata sebagai contoh : ide tentang kampung songket bukan hanya menjadi tanggung jawab pariwisata tapi merupakan tanggung jawab dinas perindagkop begitu juga tentang aktivitas tambang baik tambang rakyat maupun tambang mekanis yang dapat dijadikan objek wisata menjadi tanggung jawab dinas perindagkop. Bagi dinas pertanian harus mampu membuat objek wisata agro yang menarik seperti halnya di suatu kota di malaka yaitu Kota Jasin dengan wisata kebun mangganya yang berbuah setiap waktu. Dinas pertanian juga harus mampu membuat suatu terobosan misalnya tentang durian, rambutan atau coklat yang berbuah setiap waktu. Dinas lingkungan hidup dan pertamanan harus mampu menciptakan kebersihan kota dan membuat taman-taman kota yang menarik, untuk menjaga keindahan lingkungan dinas kebersihan sebaiknya melakukan pengecatan trotoar dan fasilitas umum minimal 3 kali dalam setahun.
  2. Strategi yag kedua adalah diferensiasi atau berani tampil Beda. Pariwisata di malaka tidak mengikuti trend wisata dunia dimana daya tarik wisata di tempat lain didunia seperti Bali, Thailand dan lain-lain adalah 4 S yaitu : Sun, Sand, Shop dan Sex. Malaka tidak menjadikan 4 S sebagai daya tarik wisatanya mereka lebih menonjolkan sejarah, bangunan tua, keramahan, kebersihan dan taman kota yang sangat menarik, dan hal ini terbukti berhasil dengan jumlah kunjungan wisatawannya mencampai 6 juta orang. Kondisi ini seharusnya menjadi pendorong bagi Sawahlunto untuk menonjolkan juga sejarah kota Sawahlunto yang jauh lebih menarik, budaya multikultural, bangunan tua dan taman-taman kota.
  3. Strategi yang ketiga adalah murah, namun ini sebenarnya bersifat relatif dan harus sebanding dengan pelayanan yang diberikan. Dengan kondisi kurs rupiah yang berada jauh di bawah mata uang lainnya sebenarnya kondisi ini dapat menjadi suatu daya tarik karena akan menjadi biaya berwisata ke indonesia menjadi lebih murah dengan negara lainnya. Namun dengan kondisi yang lebih murah tersebut tidak membuat pelayanan menjadi lebih buruk.

Sesuai dengan amanat visi kota yaitu Sawahlunto kota wisata tambang yang berbudaya, maka percepatan pembangunan pariwisata merupakan suatu hal yang mutlak yang harus dilakukan. Pembangunan itu tidak hanya menjadi beban tanggung jawab unit kerja yang membidangi pariwisata tapi harus melibatkan semua stake holder kota karena visi kota merupakan keinginan semua masyarakat saat visi itu dicetuskan. Untuk itu perlu dibentuk suatu badan diluar strukutural yang beranggotakan baik dari aparat Pemerintah, BUMN, Swasta dan tokoh-tokoh masyarakat yang dianggap mempunyai kemampuan dan kreatifitas dalam percepatan pembangunan pariwisata. Badan tersebut kemudian dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk melakukan diskusi dengan topik misalnya mengenai taman, kebersihan, museum, promosi, pengembangan objek wisata dan lain-lain dimana diskusi dilakukan minimal 1 kali seminggu. Badan diluar struktur inilah yang memberikan masukan kepada walikota melalui unit kerja pariwisata, kemudian tindak lanjut pelaksanaannya dilakukan oleh unit kerja terkait.